Aku duduk di taman yang teduh di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta, merenungkan peribahasa "Laksana katak, sedikit hujan banyak bermain." Di usiaku yang baru menginjak 25 tahun, kata-kata bijak ini mendorongku untuk merenung tentang cara kita sering kali membuat masalah yang sepele menjadi besar dalam hidup kita.
Di taman ini, aku melihat anak-anak bermain dengan riangnya di kolam kecil yang berada di tengah taman. Mereka terlihat seperti katak yang bersenang-senang di bawah hujan. Mereka tidak terbebani oleh masalah atau kekhawatiran, dan setiap momen adalah momen bermain yang berharga bagi mereka.
Namun, dalam kehidupan dewasa, seringkali kita tidak sebegitu mudah untuk menikmati momen tanpa terbebani oleh masalah. Sebagai seorang wanita Melayu Banyuasin, aku merasa bahwa peribahasa ini juga berbicara tentang sifat-sifat kita yang kadang-kadang cenderung untuk membesar-besarkan masalah, terutama ketika kita tidak memahami sepenuhnya situasi tersebut.
Apakah itu disengaja atau tidak, saat kita membesar-besarkan masalah yang sepele, itu seringkali mengarah pada konflik dan ketegangan yang tidak perlu. Dan, tentu saja, itu juga bisa merusak hubungan dengan orang lain.
Aku merenung tentang bagaimana pentingnya memiliki pemahaman yang baik tentang situasi sebelum kita membuat penilaian atau reaksi yang berlebihan. Kadang-kadang, kita membesar-besarkan masalah karena kurangnya ilmu atau kebodohan, sebagaimana peribahasa ini menyebutkannya. Oleh karena itu, pendidikan dan pengetahuan adalah kunci untuk menghindari jatuh ke dalam perangkap ini.
Sambil duduk di taman ini, aku juga merenungkan betapa pentingnya untuk mengendalikan diri kita sendiri. Kita harus bisa mengontrol reaksi dan emosi kita terhadap masalah. Terlalu sering, kita mencela atau mengkritik tanpa alasan yang kuat, dan itu hanya menciptakan ketegangan.
Aku merasa terinspirasi oleh anak-anak yang bermain di kolam kecil di taman ini. Mereka adalah contoh yang baik tentang bagaimana kita seharusnya menghadapi masalah dalam hidup kita. Mereka tidak terbebani oleh perasaan negatif atau kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah. Mereka hanya bermain dan menikmati momen.
Sebagai wanita Melayu Banyuasin, aku berkomitmen untuk mengambil pelajaran dari peribahasa ini dan lebih bijaksana dalam menghadapi masalah. Aku akan berusaha untuk tidak terlalu mudah membesar-besarkan masalah, dan untuk mengendalikan emosi dan reaksi. Di taman ini, aku merasa bahwa pelajaran ini adalah pelajaran yang berharga yang akan membantu aku menjalani hidup dengan lebih ringan dan damai (***)
Posting Komentar