Aku Wanita Melayu Banyuasin


Aku duduk di sebuah ruang tamu yang terletak di salah satu kementerian di Jakarta. Dindingnya dihiasi dengan lukisan-lukisan yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia. Di usiaku yang baru menginjak 25 tahun, aku merenung tentang identitasku sebagai "Wanita Melayu Banyuasin."

Ruang tamu ini adalah suatu kontras dengan latar belakangku yang berasal dari Banyuasin. Jakarta, dengan keramaian dan kesibukannya, terasa begitu jauh dari kampung halamanku yang tenang. Namun, aku selalu membawa dengan bangga warisan budaya Melayu Banyuasin dalam diriku.

Sebagai seorang wanita Melayu Banyuasin, aku tumbuh dengan nilai-nilai keluarga yang kuat. Keluargaku adalah segalanya bagi saya, dan mereka telah mengajarkan aku tentang pentingnya solidaritas dan persatuan. Itu adalah nilai-nilai yang masih kusimpan dalam hatiku, bahkan di tengah hiruk-pikuk kota besar ini.

Aku merenung tentang kuliner khas Melayu Banyuasin, seperti pempek udang, yang selalu menjadi hidangan istimewa dalam keluargaku. Rasanya yang unik dan aroma yang menggoda selalu mengingatkan aku pada masa kecilku. Aku selalu berusaha menjaga tradisi ini hidup, meskipun jauh dari rumah.

Sebagai seorang wanita Melayu Banyuasin, aku juga merasa tanggung jawab untuk menjaga dan meneruskan warisan budaya kami. Aku berusaha belajar lebih banyak tentang tarian tradisional, musik, dan seni rupa Melayu Banyuasin. Aku ingin memastikan bahwa generasi mendatang akan tetap menghargai keindahan budaya kami.

Pendidikan adalah salah satu nilai yang sangat kuat dalam budaya Melayu Banyuasin. Aku merasa beruntung bisa mendapatkan pendidikan yang baik dan sekarang bekerja di salah satu kementerian di ibukota. Aku ingin menggunakan pendidikanku untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan Melayu Banyuasin dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

Sementara aku berada di Jakarta, aku terus merasa harus seperti "Wanita Melayu Banyuasin" pada umumnya. Aku membawa nilai-nilai, tradisi, dan warisan budaya kuat dalam setiap langkahku. Meskipun terkadang aku merindukan rumah, aku juga tahu bahwa peran dan tanggung jawabku di sini adalah untuk mewakili dan memajukan perempuan Melayu Banyuasin.

Aku merasa bangga menjadi bagian dari warisan Melayu Banyuasin yang kaya, dan aku berjanji pada diriku sendiri untuk terus membawa warisan ini ke depan, di mana pun aku berada. Dalam ruang tamu yang penuh dengan seni dan budaya Indonesia, aku merasa bahwa identitasku sebagai "Wanita Melayu Banyuasin" adalah sesuatu yang berharga dan perlu dilestarikan (***) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama