Aku Ingin Pulang


Aku duduk sendirian di ruang tamu yang mewah di sebuah apartemen di Jakarta. Di usiaku yang baru menginjak 25 tahun, pikiranku dipenuhi oleh satu pemikiran yang tak henti menghantuiku: "Aku Ingin Pulang." Meskipun aku sedang berada di tempat yang jauh dari kampung halamanku, perasaan itu tak pernah benar-benar meninggalkanku.

Ruang tamu ini adalah suatu kontras dengan latar belakangku yang biasa-biasa saja. Dinding putih yang bersih, perabotan mewah, dan jendela-jendela kaca yang memperlihatkan pemandangan megapolitan Jakarta. Namun, semewah apapun ruang ini, aku merasa seperti ada sesuatu yang kurang, sesuatu yang hanya bisa kubayangkan di kampung halamanku.

Aku merindukan aroma harum bunga di kebun belakang rumahku, yang selalu terasa menyambut saat matahari terbenam. Aku merindukan sorak-sorai anak-anak yang bermain di jalan setapak, senyum kakek yang selalu hangat, dan pelukan ibu yang membuatku merasa aman.

Di sini, di apartemen mewah ini, aku merasa seakan-akan terpisah dari akarnya. Aku menyesali keputusanku untuk mencari peluang di kota besar, meninggalkan desaku yang tenang dan damai. Jakarta memang menawarkan berbagai peluang, tetapi harganya adalah jarak yang memisahkan aku dari kampung halamanku.

Aku memikirkan hari-hari di kampung, saat kami berkumpul di bawah rindangnya pohon jambu air sambil bercerita tentang masa kecil kami. Aku merindukan suara gemercik air sungai di sore hari, yang selalu menenangkan. Dan aku merindukan rasa kebersamaan yang sulit ditemukan di keramaian kota ini.

Sebagai perempuan Melayu Banyuasin, akar budayaku begitu kuat. Aku merasa terikat dengan nilai-nilai keluarga dan tradisi yang selalu kupegang erat di hatiku. Terlepas dari kehidupan mewah ini, perasaan itu tak pernah benar-benar hilang.

Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa suatu hari nanti, aku akan kembali pulang. Aku akan kembali ke desaku yang indah di Banyuasin, tempat di mana aku benar-benar merasa seperti rumah. Sementara aku masih berjuang untuk mencapai impianku di kota ini, perasaan "Aku Ingin Pulang" akan selalu menjadi pengingat bahwa kampung halaman adalah akar yang membuatku tumbuh, dan pulang adalah tujuan yang tak pernah kulupakan (***)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama