Perempuan dan Dunia Kerja

 


Aku duduk di teras rumah panggungku, memandangi pemandangan sekitar dengan berpikir mendalam tentang dunia kerja yang menanti. Meskipun aku masih berusia 25 tahun, suku Melayu Banyuasin telah mengajarkan aku betapa pentingnya memiliki akar yang kuat saat melangkah dalam arus modernitas.

Jalan Merdeka di depanku adalah saksi bisu perubahan yang terjadi di Kota Pangkalan Balai. Bangunan-bangunan baru menjulang, menghadirkan peluang dan tantangan baru bagi perempuan sepertiku. Sambil merenung, aku tahu bahwa dunia kerja tidak lagi hanya terbatas pada ruang kantor, melainkan juga memasuki lingkup teknologi dan inovasi.

Sebagai perempuan Melayu Banyuasin, aku merasa tanggung jawab untuk membuktikan bahwa akar dan modernitas dapat hidup berdampingan. Aku ingin membuka jalan bagi generasi perempuan berikutnya, menunjukkan bahwa kami memiliki potensi tak terbatas. Teras rumah panggung ini adalah tempat berpikirku yang damai, tempat ide-ide baru mengalir.

Sinar matahari sore menyinari wajah-wajah yang lewat di jalanan, mengingatkanku akan keragaman dunia kerja yang menunggu. Aku bisa membayangkan diriku berada di kantor yang canggih, berdiskusi dengan rekan-rekan sejawat, dan mengambil keputusan yang akan mempengaruhi arah perusahaan. Aku tak ingin merasa terbatas oleh genderku, melainkan ingin mengukir jejak sebagai seorang profesional yang kompeten.

Namun, dalam semua keinginanku untuk bersinar di dunia kerja, aku juga ingin tetap menghormati nilai-nilai warisan keluargaku. Teras rumah panggung ini adalah tempatku merenungkan bagaimana aku bisa menjaga keseimbangan antara karir yang sukses dan akar yang kuat. Aku ingin membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi tulang punggung keluarga tanpa mengorbankan ambisi.

Dalam langit senja yang semakin gelap, aku merasa semangat membara dalam diriku. Aku, Maya, perempuan Melayu Banyuasin, siap untuk menghadapi dunia kerja dengan segala keunikan dan potensiku. Teras rumah ini adalah awal dari perjalanan panjang, menghubungkan masa lalu dan masa depan, membuktikan bahwa perempuan mampu meraih apa pun yang kami impikan (***)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama