Adat Muda Menanggung Rindu, Adat Tua Menahan Ragam


Aku duduk di Kedai Pempek Cek Nila, merasa kenyang setelah menikmati hidangan pempek lenjer yang lezat. Di usiaku yang baru menginjak 25 tahun, kata-kata bijak "Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam" terus bergema dalam pikiranku. Ini adalah kata-kata yang mengingatkan kita untuk menerima perubahan dalam hidup dengan kedamaian dan bijaksana.

Sambil melihat sekitar kedai yang nyaman ini, aku merenungkan bagaimana masa muda sering kali diwarnai dengan keindahan dan kenangan yang manis. Itu adalah waktu ketika kita mengejar impian, mengeksplorasi dunia, dan mengalami perasaan cinta yang murni. Semua rasanya begitu indah dan menggairahkan.

Namun, aku juga memahami bahwa adat tua menahan ragam. Saat kita menua, kita menghadapi berbagai tantangan dan tanggung jawab. Kehidupan menjadi lebih kompleks, dan seringkali kita harus menanggung beban-beban yang berat. Namun, itu juga adalah waktu ketika kita memiliki kesempatan untuk membagi pengetahuan dan pengalaman kita kepada generasi muda.

Di kedai ini, dengan aroma pempek yang menggoda, aku merenungkan bahwa dalam hidup, kita harus menerima perubahan dengan hati yang terbuka. Kita harus menghargai kenangan masa muda, tetapi juga bersiap untuk menghadapi masa tua dengan ketenangan. Keduanya memiliki nilai dan keindahan mereka sendiri.

Mungkin, seperti pempek yang memiliki rasa yang unik, hidup juga menghadirkan ragam rasa dan pengalaman. Adat muda dan adat tua adalah dua sisi dari koin kehidupan yang membentuk siapa kita. Penting untuk menerima keduanya sebagai bagian dari perjalanan yang tak terelakkan.

Ketika aku melihat sekitar, aku melihat berbagai orang dari berbagai usia menikmati hidangan mereka. Mereka tertawa, berbicara, dan berbagi cerita. Di situlah keindahan kata-kata bijak ini menjadi nyata. Kita bisa menikmati setiap fase kehidupan dengan penuh pengertian dan cinta, seperti menikmati setiap gigitan pempek yang nikmat.

Aku berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan menerima perubahan dalam hidupku dengan kedamaian dan kebijaksanaan. Aku akan merayakan kenangan masa muda dan menghadapi masa tua dengan tekad untuk tetap berarti. Sambil menikmati pempek lenjer yang tersisa di piringku, aku merasa bersyukur telah mendapatkan wawasan dari kata-kata bijak ini di Kedai Pempek Cek Nila yang ramai ini (***) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama