Aku, Maya, perempuan muda usia 25 tahun, ingin berbagi pandanganku tentang "Jujur". Dalam hidupku yang penuh warna, aku merasakan betapa pentingnya jujur sebagai pijakan utama. Setiap langkahku diiringi oleh prinsip ini, seperti balutan kain lembut yang melindungiku dari hembusan angin kehidupan.
Dalam Islam, jujur adalah tiang kokoh yang menjaga fondasi keberanian dan integritas. Seperti untaian kata dalam Al-Quran, dalam Surah Al-Mulk ayat 2, Allah berfirman:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ * الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Terjemahan: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dia-lah yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."
Dalam ayat ini, Allah mengingatkan bahwa Dia menciptakan hidup dan kematian sebagai ujian untuk kita. Menjadi jujur dalam segala aspek kehidupan adalah bagian dari amal yang baik. Kejujuran adalah cerminan kebaikan hati dan niat yang tulus. Dalam perjalanan hidupku, ayat ini senantiasa mengalir dalam hatiku, mengingatkanku untuk selalu memilih jalan kejujuran meski godaan sering datang menerpa.
Sebagai muslimah, aku merasakan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk berpegang teguh pada prinsip jujur, bukan hanya saat dilihat orang, tetapi juga dalam kesendirian. Dalam cahaya ayat-ayat suci, aku menemukan kekuatan dan inspirasi untuk menjadi perempuan muda yang selalu berjalan di atas landasan kejujuran, mengukir jejak yang lurus dan tegar, seiring langkah-langkahku dalam dunia yang terus berputar (***)
Posting Komentar