Perempuan dan Kekuasaan


Aku duduk di seminar tentang gender, merenungkan peran perempuan dalam dunia kekuasaan. Di usiaku yang baru menginjak 25 tahun, aku merasa semakin sadar akan kompleksitas isu-isu yang berkaitan dengan perempuan dan kekuasaan.

Di ruangan yang dipenuhi dengan pemikir, aktivis, dan pemimpin perempuan yang inspiratif, aku merasa terdorong untuk memahami bagaimana perempuan dapat berperan lebih besar dalam pengambilan keputusan dan pembentukan kebijakan. Suku Melayu Banyuasin yang menjadi identitasku, mewarisi nilai-nilai yang kuat, tetapi saatnya kami mengejar perubahan positif.

Saat para pembicara berbicara tentang pengalaman mereka dalam menghadapi hambatan dan stereotip, aku merasa terhubung dengan pengalaman mereka. Terkadang, perempuan masih dihadapkan pada tantangan dan ekspektasi yang berbeda dalam mencapai posisi berpengaruh dalam berbagai bidang.

Namun, aku juga merasa semakin optimis. Seminar ini memberiku wawasan tentang seberapa pentingnya pendidikan dan dukungan untuk perempuan yang ingin meraih posisi kekuasaan. Aku menyadari bahwa perempuan harus bekerja lebih keras untuk membuktikan kemampuan kami, tetapi itu adalah langkah pertama menuju perubahan.

Sambil mendengarkan presentasi yang menginspirasi, aku merasa semakin bertekad untuk berperan aktif dalam memperjuangkan hak dan kesetaraan perempuan. Aku ingin menjadi bagian dari generasi perempuan yang membawa perubahan dalam dunia kekuasaan, tidak hanya untuk diri kami sendiri, tetapi juga untuk semua perempuan di Pangkalan Balai dan di seluruh dunia.

Ketika seminar berakhir, aku merasa lebih siap daripada sebelumnya untuk mengambil langkah-langkah menuju perubahan. Aku, Maya, perempuan Melayu Banyuasin, siap untuk berjuang demi hak dan kesetaraan perempuan dalam dunia kekuasaan, karena aku tahu bahwa kekuatan perempuan adalah sumber potensi yang tak terbatas (***) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama