Aku, Maya, seorang perempuan muda usia 25 tahun, duduk di ruang kuliah dengan hati berdebar-debar. Hari ini adalah hari pertama kuliah tentang pendidikan politik, sesuatu yang selalu menggelitik rasa penasaranku. Bagi banyak orang, politik mungkin tampak kompleks dan jauh dari keseharian, tapi bagiku, penting untuk memahami dunia politik dan peran perempuan di dalamnya.
Ketika dosen memulai kuliah dengan antusiasme, aku merasa semangatku membara. Aku sadar bahwa pendidikan politik bagi perempuan bukan sekadar isapan jempol, tapi sebuah alat yang kuat untuk membangun kesadaran, memperkuat partisipasi, dan memahami isu-isu khusus yang kami hadapi.
Selama kuliah berlangsung, aku menyadari pentingnya peran perempuan dalam proses pengambilan keputusan politik. Tapi sayangnya, realitasnya tidak selalu mencerminkan itu. Keterwakilan perempuan dalam politik masih rendah, dan bias gender sering kali menghambat langkah maju kami. Inilah sebabnya mengapa pendidikan politik bagi perempuan menjadi penting. Kami harus tahu hak-hak kami dan bagaimana cara mendobrak batasan-batasan yang ada.
Aku tak bisa membendung rasa ingin tahu yang memuncak setelah setiap kuliah. Aku membaca buku-buku tentang perempuan-perempuan hebat dalam sejarah politik, mereka yang telah mengatasi berbagai rintangan dan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat. Cerita-cerita inspiratif ini membuatku yakin bahwa perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan positif dalam politik.
Selain itu, aku juga menyadari bahwa pendidikan politik mempersiapkan kami untuk menjadi pemilih yang cerdas dan berpikir kritis. Tidak ada alasan bagi perempuan untuk tidak terlibat dalam pemilihan dan mempengaruhi arah masa depan negara ini. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu politik dan kebijakan publik, kami dapat membuat pilihan yang tepat dan berkontribusi pada perubahan yang kami inginkan.
Aku tidak bisa membayangkan betapa berpengaruhnya pendidikan politik bagi perempuan jika kami semua berada dalam lingkungan yang mendukung dan inklusif. Bersama-sama, kami dapat membangun jaringan dan mendukung satu sama lain dalam perjuangan politik. Aku ingin melihat lebih banyak perempuan muda seperti diriku yang berani berbicara dan terlibat aktif dalam politik, tanpa takut dianggap kurang mampu atau tidak pantas.
Meskipun perjuangan masih panjang, aku bersyukur atas kesempatan untuk belajar tentang pentingnya pendidikan politik bagi perempuan. Ini adalah langkah awalku dalam menyuarakan hak-hak kami dan memperjuangkan kesetaraan gender dalam politik. Aku berharap bahwa dengan pendidikan dan tekad yang kuat, kami dapat merubah wajah politik dunia, menciptakan dunia yang lebih inklusif, adil, dan setara bagi semua perempuan (***)
Posting Komentar