Aku, Maya, seorang perempuan muda berusia 25 tahun, ingin bercerita tentang pandanganku terhadap kecenderungan berbelanja. Bagi banyak perempuan di sekitarku, belanja adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan menggugah semangat. Namun, aku berbeda. Aku bukan seorang shopaholic.
Bagi sebagian besar perempuan di usiaku, berbelanja adalah kegiatan yang menghibur dan bisa menghilangkan stres. Melihat mereka dengan senang berbelanja membuatku heran, karena aku tak pernah merasakan euforia seperti itu saat berbelanja. Sebaliknya, aku merasa tidak nyaman dengan kegiatan tersebut.
Bagi aku, keberhasilan finansial keluarga menjadi salah satu prioritas utama. Aku selalu berusaha untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab dalam mengatur keuangan. Namun, kecenderungan shopaholic yang melanda banyak perempuan di sekitarku menjadi perhatian besar bagiku. Aku melihat dampak negatif dari perilaku ini terhadap ketahanan ekonomi keluarga mereka.
Para shopaholic sering kali mengabaikan konsekuensi jangka panjang dari kebiasaan belanja berlebihan. Impulsivitas dalam membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan dapat mengakibatkan utang yang menumpuk. Aku prihatin, karena banyak perempuan muda seperti kami yang terjebak dalam perangkap utang akibat gaya hidup konsumtif ini.
Ketika aku memandang ke depan, aku ingin membangun kestabilan finansial keluarga dan masa depan yang lebih baik. Aku menyadari bahwa kecenderungan shopaholic bukanlah jalan yang akan membawa kami mencapai impian tersebut. Sebagai seorang perempuan muda yang ingin memberikan dampak positif bagi keluarga dan masyarakat, aku ingin menghindari perilaku yang dapat merugikan ketahanan ekonomi kami.
Meskipun aku bukan seorang shopaholic, bukan berarti aku menyalahkan mereka yang menikmati kegiatan tersebut. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam menghadapi hidup dan tantangannya. Namun, aku percaya bahwa penting bagi kami perempuan muda untuk mengenali dampak dari keputusan finansial kami dan berupaya untuk bertanggung jawab terhadap ketaqanan ekonomi keluarga kami.
Dalam perjalanan hidup ini, aku berkomitmen untuk terus belajar dan tumbuh sebagai perempuan yang bijak dalam mengelola keuangan. Aku ingin menginspirasi orang-orang di sekitarku untuk memahami pentingnya ketahanan ekonomi dan dampaknya bagi masa depan kita. Semoga melalui kesadaran dan tindakan bijak, kami dapat menciptakan kestabilan finansial yang kokoh untuk keluarga kami dan generasi mendatang (***)
Posting Komentar